Archive for 2012

Soal Update Android, HTC Paling Cepat

HTC
Jakarta - Masalah di perangkat dengan sistem operasi (OS) Android kerap membuat pengguna menantikan update terbaru untuk memperbaikinya. Namun vendor perangkat sendiri punya jadwal berbeda-beda saat merilis update tersebut.

User interface yang berbeda-beda di berbagai perangkat Android, salah satunya membuat vendor perangkat tertentu membutuhkan waktu lebih lama untuk merilis update.

Pembuat smartphone atau tablet pun harus terlebih dahulu menyerahkan update mereka ke operator untuk pengujian lebih lanjut. Proses ini sendiri bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Alhasil, beberapa di antara smartphone atau tablet Android ada yang masih bertahan menggunakan OS versi lama. Nah, sebuah survei yang dilakukan ArsTechnica, mengungkapkan urutan vendor tercepat dan terlambat dalam merilis update Android.

Di peringkat pertama rupanya diduduki HTC. Waktu rilis update vendor asal Taiwan ini rata-rata adalah 4,8 bulan, disusul kemudian Samsung di posisi kedua dengan rata-rata 6,9 bulan.

Motorola dan LG dinilai lambat akan kebutuhan update OS Android. Rata-rata waktu update Motorola adalah 8,6 bulan sedangkan LG 11,8 bulan.

Nikon Siapkan Kamera 'Pintar' Android



'Embel-embel' smart tak hanya milik ponsel. Kini, dengan pembekalan WiFi, kamera juga sudah mengusung istilah tersebut.

Smart camera memungkinkan pengguna mengupload fotonya ke situs-situs favorit atau mentransfer foto ke piranti lain tanpa bantuan kabel. Selain Samsung dan sejumlah produsen lain, sepertinya Nikon juga akan meramaikan kategori kamera tersebut.

Tak tanggung-tanggung, dilaporkan bahwa produsen kamera asal Jepang ini akan memakai sistem operasi Android di piranti besutannya. Memang, pembekalan Android di dalam piranti perekam moment bukanlah kali pertama dilakukan pihak produsen, dengan menilik bahwa Polaroid sudah melakukan langkah ini sebelumnya.

Namun, siapa yang menampik nama besar Nikon sehingga jika laporan tersebut benar maka Nikon akan menjadi perusahaan kamera major pertama yang berani mempersenjatai kameranya dengan Android.

Kabar tersebut dipicu oleh informasi dari situs Indonesian Communication Agency (e-postel) dan diyakini Nikon Rumors bahwa kamera dengan seri Coolpix S800 ini berjalan dengan Android 2.3.

Bila terbukti dirilis, maka pengguna bakal dimungkinkan mengakses Google Play atau memainkan game Angry Birds via pirantinya ini, layaknya sebuah ponsel pintar (smartphone).

Salah satu downside yang berpotensial muncul adalah mengenai kestabilan, di mana kamera bisa tiba-tiba 'ngadat' dan pengguna terpaksa melakukan reboot.

Coolpix S800 diprediksi akan hadir dengan lensa 25-250mm, built-in GPS dan WiFi dengan layar OLED 3.5 inch. Membidik subyek lantas langsung menguploadnya ke Instagram? Bisa saja.

Informasi mengenai spesifikasi lainnya masih minim namun diharapkan Nikon akan membuat pengumuman mengenai kehadiran kamera itu pada 22 Agustus ini.

Android Kuasai 68% Pasar Smartphone Dunia



Android masih menjadi raja di pasar smartphone. Penelitian terbaru menyebutkan, market share pengapalan smartphone Android secara global mencapai 68%, jauh di atas para pesaingnya.

Setidaknya itulah hasil penelitian dari biro riset Canalys. Sekitar 100 juta unit dari 158 juta unit ponsel yang dikapalkan pada kuartal kedua 2012 menjalankan OS 'robot hijau'.

Seperti dikutip dari Business Insider, posisi kedua ditempat iOS yang digunakan di iPhone. Menurut data Canalys, pangsa pasar iOS adalah 16,4%.

Berada di posisi ketiga adalah BlackBerry dengan pangsa pasar 5,4%. Berturut-turut selanjutnya adalah Symbian 4,1%, Windows Phone 3,2%, dan Bada 3,3%.

Salah satu faktor terbesar yang membuat Android berkuasa adalah dominannya OS ini di China yang saat ini adalah pasar smartphone terbesar di dunia. Pada kuartal lalu, 81% ponsel yang dikapalkan di China memakai Android. Sebagian adalah produk lokal seperti Huawei dan ZTE.

"Kebangkitan brand papan atas China dikarenakan beberapa faktor. Reaksi cepat mereka pada permintaan pasar dan pemahaman yang dalam terhadap kebiasaan konsumen lokal menjadi kunci kesuksesannya," kata Nicole Peng dari Canalys.

RIM Ngaku Sempat Ingin Pakai Android


Diam-diam Research In Motion (RIM) ternyata pernah jatuh hati kepada Android. Hal itu terjadi saat mereka tengah bimbang menentukan sistem operasi terbaru untuk BlackBerry.

RIM kini memang sudah secara tegas menyatakan bahwa BlackBberry 10 akan menjadi sistem operasi andalan mereka melawan iOS dan gempuran pasukan 'robot hijau. Namun di sela-sela wawancara dengan Telegraph, produsen asal Kanada itu secara tidak langsung menunjukan minatnya terhadap Android.

"Kami akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan Android. Jika Anda lihat, produsen lain juga kesulitan untuk membedakan produknya satu sama lain," kata Thorsten Heins.

RIM memang bersikeras tak ingin memakai Android karena ingin produk mereka punya nilai jual lebih di antara para pesaingnya. Produsen asal Kanada itu pun akhirnya memantabkan diri untuk mengusung BlackBerry 10, yang diklaim tak hanya bisa memenuhi kebutuhhan pebisnis, melainkan pengguna yang gemar melahap konten multimedia dan game.

Pun begitu, RIM masih mengandalakn BlackBerry Messenger (BBM) sebagai aplikasi andalannya mereka yang tidak akan ada di perangkat lain.

"BBM adalah hal yang paling menarik dari BlackBerry. Tak ada sistem lain di luar sana dimana Anda bisa membaca, menulis, dan memeriksa apakah Anda sudah membaca pesan saya. Perbedaan inilah yang menjadi keuntungan kami," jelas Heins.

BlackBerry 10 rencananya akan diluncurkan pada kuartal pertama 2013. Banyak anggapan bahwa ini adalah pertaruhan terakhir RIM untuk terus bertahan dari serangan iOS dan serbuan perangkat Android. Berhasilkah?

Droid X360, 'Kembaran' Sony PSP dengan Android Ice Cream


Sudah hal lumrah jika menemukan gadget-gadget 'unik' yang merupakan hasil tiruan di China. Kali ini, yang menjadi korban tiruan adalah konsol video game Sony PlayStation Portable (PSP).

Adapun gadget 'kembarannya' bernama Droid X360. Uniknya, perangkat ini terlihat menjalankan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Bentuk Droid X360 sekilas memang begitu mirip dengan Sony PSP, yang membedakan di antaranya label nama 'Droid X360'.

Selain itu, ia disebutkan juga dibekali dengan layar touchscreen selebar 5 inch dan memiliki resolusi 800x460. Sementara dapur pacunya mengusung prosesor berkecepatan 1.5 GHz, RAM 512 MB, kapasitas penyimpanan 8GB, dan kamera depan 2 megapixel.

Pada bagian belakang Droid X360 ini terdapat logo Android dan ada sentuhan seperti Vita.

Bertanya soal game apa saja yang bisa dijalankan gadget ini? Droid X360 bisa menjalankan 9 video game emulator termasuk arcade (MAME), Famicim (NES), Super Famicom(SNES), N64, Gameboy Color, Gameboy Advance, Sega Gamegear, Sega Genesis, dan PlayStation (PSX).

Xperia Tipo, Android Sony Paling Terjangkau


Sony bersiap memasarkan Xperia Tipo di pasar Android Indonesia. Handset Android ini termasuk murah banderolnya, namun diklaim punya beragam keunggulan.

"Xperia Tipo akan menjadi ponsel paling terjangkau harganya dibanding produk ponsel lain yang sudah dikeluarkan Sony," tukas Jovita Pranata, Channel Development & Data Manager Sony Indonesia.

Xperia Tipo coba memberi nilai lebih dibanding para pesaing. Misalnya, di sisi multimedia dimana handset ini dibekali teknologi Xloud untuk memperkeras suara musik tanpa mengorbankan kualitas audio.

Selain itu, Tipo sudah memakai Android 4.0 alias Ice Cream Sandwich. Baterainya yang berkekuatan 1.500 mAh juga diklaim awet, dapat bertahan dalam waktu siaga sekitar 24 jam.

Pengguna Tipo juga akan mendapatkan layanan penyimpanan cloud gratis 50 GB, namun hanya sampai akhir tahun 2013.

Spesifikasi lain Tipo di antaranya kamera 3,2 megapixel, prosesor 800 Mhz, layar 3,2 inch resolusi 320 x 480 pixel, storage internal 2,9 GB serta slot micro SD sampai kapasitas 32 GB.

Dengan harga Rp 1,5 jutaan, Tipo siap dilepas di pasar Tanah Air. Ia akan bersaing dengan handset Android harga terjangkau seperti LG Optimus L3, HTC Explorer atau Samsung Galaxy Y.

Review Produk Optimus L7 Android Menengah dengan Cita Rasa Mewah




Walau kurang terdengar gaungnya dalam persaingan ponsel Android, bukan berarti LG dipandang sebelah mata. Setidaknya melalui kehadiran Optimus L7, LG ingin membuktikan eksistensinya.

Sebelumnya produsen asal Korea Selatan ini juga meluncurkan Optimus L3 yang ditujukan sebagai smartphone entry level. Bila melihat spesifikasi dan harganya yang dibanderol sekitar Rp 2,999 juta, L7 ini untuk segmen menengah.

Sebelum mengambil kesimpulan siapa yang butuh LG Optimus L7.

Desain mantap

Jangan harap LG bakal tersandung masalah desain seperti 'saudaranya', sebab desain yang diusung sangat berbeda. Gaya persegi moderen membuatnya nyaman untuk dipegang.

Walaupun terasa kokoh, satu-satunya yang agak mengganggu, berbahan plastik, ponsel ini terasa seperti memegang ponsel mainan.

Bila ditelusuri lebih jauh bodi LG L7 ini, di bagian bawah terdapat tiga tombol untuk 'Home', 'Back' dan 'Menu'. Sangat lega dengan bentang layar 4,3 inch namun pas di kantong celana, karena memang mempunyai ketipisan 8.7mm.


Tombol lainnya adalah volume suara di sebelah kiri, lalu tombol power di kanan atas berdampingan dengan head jack 3.5 mm. Sedangkan di bagian bawah adalah port microUSB yang berfungsi sebagai kabel data dan charger.

Kesimpulan ponsel ini sangat kokoh, tipis dan nyaman untuk digenggam bahkan dengan satu tangan sekalipun. Untuk Anda yang mempunyai jari dan telapak tangan yang besar.


Layar mulus

LG mempunyai teknologi untuk layar yang disebut IPS-LCD. Ini juga yang dibenamkan di perangkat LG L7 ini. Saat dijajal di dalam ruangan atau di luar ruangan yang terkena langsung sinar matahari mampu menampilkan hasil yang tidak terlalu bagus, tapi tidak jelek-jelek amat.

Handset ini datang dengan resolusi 480x800 pixel dengan tingkat kepadatan pixel 217ppi. Angka minimal yang diharapkan dari ukuran layar smartphone yang ada.
Dengan kemampuan tersebut cukuplah untuk kebutuhan aplikasi yang tidak membutuhkan grafis yang tinggi. Walaupun agak disesalkan dengan harga tersebut, setidaknya konsumen bisa mendapatkan yang lebih baik.

Satu lagi kekurangannya adalah tidak dibenamkannya sensor cahaya untuk mengatur kecerahan secara otomatis -- khususnya bila ada di luar ruangan.


Performa

Dengan prosesor single core 1GHz yang dibesut melalui Qualcomm MSM7227A dan prosesor grafis Adreno 200 cukup cocok dipasangkan dengan Android Ice Cream Sandwich plus antarmuka bawaan Optimus UI.

Dari hasil pengujian benchmark dengan Quadrant Standar hingga beberapa kali didapatkan angka 1886. Memang lumayan mulus untuk menjalankan beberapa aplikasi yang tidak terlalu berat.

Tapi jangan berharap mampu mengoptimalisasi lebih cepat seperti prosesor dual core atau multicore. Karena untuk beberapa kasus, handset ini mengalami ngelag.


Kamera dan aplikasi bawaan

LG memasangkan kamera 5 megapixel di Optimus L7. Secara garis besar, tidak terlalu buruk untuk menangkap gambar dengan keadaan minim cahaya karena sudah ditambahkan auto flash.

Saat digunakan di luar ruangan pun juga mampu merekam objek dengan detail, karena handset ini juga ditanamkan fitur autofokus untuk meringkus gambar dengan jarak dekat.

Selain itu aplikasi bawaan yang ditawarkan oleh LG cukup kaya, salah satunya adalah LG World. Memang tidak jauh berbeda Play Store, namun aplikasi ini cocok yang ingin melihat aplikasi rekomendasi dari LG.

Sabagai penunjang dari itu semua, LG membekalinya dengan baterai 1700 mAh. Dicoba digunakan terus menerus untuk bermain game dan aplikasi lainnya cukup bertahan lebih dari seharian hanya dengan sekali isi ulang baterai.


Kesimpulan


Nama besar LG memang jaminan mutu dalam membuat perangkat yang harga pantas. Dengan desain yang berbeda, serta jeroan yang ditanamkan layak rasanya kalau L7 ini cocok untuk pengguna smartphone pertama.

Bagi sudah mempunyai produk home appliance LG lainnya, rasanya cocok bila L7 ini disandingkan dengan perangkat tersebut untuk pemutar multimedia darurat.

Ponsel Android Kuasai AS & Eropa



Ponsel dengan sistem operasi Android makin dominan. Data terbaru menunjukkan, OS berlambang robot warna hijau itu kian banyak digunakan oleh penduduk di Amerika Serikat dan benua Eropa.

Pangsa pasar Android di beberapa pasar utama seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol dan Australia tembus 50%. Hal ini terungkap dalam penelitian penjualan smartphone selama 12 minggu terakhir oleh biro riset Kantar Worldpanel Comtech.

Di semua negara yang disebutkan di atas, Android adalah OS paling populer. Penetrasi terendah di Italia dengan 49,6% dan yang tertinggi di Spanyol dengan persentase 84,1%.

"Kami melihat pertumbuhan penjualan Android dipicu oleh konsumen yang menukar feature phone ke smartphone. Android saat ini adalah platform paling mudah untuk upgrade, di mana pemakai pertama smartphone menyatakan harga dan kapabilitas multimedia sebagai alasan utama memilih perangkat Android," sebut Dominic Sunnebo, direktur Comtech.

Dilansir Cnet, data Comtech menunjukkan bahwa orang dengan anggaran terbatas cenderung memilih Android yang menyediakan pilihan ponsel murah. Misalnya saja smartphone terjangkau seperti Samsung Galaxy Ace atau Y yang penjualannya bagus.

Di Amerika Serikat, Android meraih market share 50,2%. Namun perlu digarisbawahi bahwa angka tersebut menurun 6,8% dari tahun lalu. Penyebabnya adalah tekanan dari iPhone 4S.

Di negeri Paman Sam, pangsa pasar iPhone meningkat dengan kehadiran iPhone 4S yang tersedia di lebih banyak operator. Pangsa paar iPhone di AS saat ini 37,4%, meningkat 8,7% dari tahun lalu.

Malware Baru Bikin Galau Pengguna Android


Rentan masalah keamanan di Android menjadi masalah utama yang sering ditemukan. Informasi terbaru, perusahaan keamanan TrustGo menemukan Trojan ada juga di beberapa toko aplikasi Android pihak ketiga yang menyebar ke lebih dari 100 ribu perangkat.

Trojan yang bernama MMarketPay.A ini disembunyikan di dalam aplikasi yang tampaknya legal, antara lain termasuk aplikasi perjalanan dan cuaca. Sejauh ini, Trojan ini telah terlihat di sembilan toko aplikasi online yang berbeda China.

Seperti diketahui, selain Play Store, Google juga mengizinkan toko online pihak ketiga untuk menyediakan aplikasi bagi Android. TrustGo sendiri menemukan malware tersebut berasal dari aplikasi berbayar yang tersedia seperti di China Mobile Mobile Market (M-Market).

Biasanya, TrustGo menjelaskan, pelanggan harus login ke M-Market untuk membeli aplikasi. M-Market akan mengirim kode verifikasi ke pelanggan melalui SMS untuk memastikan pembelian tertentu berlaku. Setelah pelanggan memasukkan kode ke M-Market untuk verifikasi, toko ini akan mendownload aplikasi.

Malware yang menjangkiti 100 ribu handset tersebut tentu saja meresahkan alias membuat galau, demikian istilahnya. Pasalnya, virus ini mampu membuat pengguna tiba-tiba harus membayar tagihan telephone yang besar.

Ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi platform Android, dimana saat ini penjahat cyber mencari keuntungan dari pendekatan Google yang berbasis terbuka tersebut.

TrustGo menyarankan sejumlah cara pengguna dapat melindungi diri dan perangkat mereka. Selain menggunakan teknologi mobile antivirus, pengguna hanya harus menggunakan pasar aplikasi pihak ketiga yang dibuat oleh produsen terkenal serta vendor yang sah untuk mendownload dan menginstal aplikasi. Selain itu, pengguna harus selalu meninjau komentar pengguna lain pada review aplikasi tersebut.

Disarankan Pakai Android, Nokia Ngeyel


Nokia masih berjuang memulihkan kejayaannya dengan mengandalkan sistem operasi Windows Phone. Seorang mantan eksekutif Apple menilai, Nokia seharusnya sejak awal memilih OS Android sehingga tidak perlu mengalami masa sulit seperti sekarang.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh Jean Louis Gase. Dia adalah mantan eksekutif senior di Apple dan Hewlett Packard. Jean menganggap Nokia harus segera memecat CEO-nya sekarang juga dan menggantikannya dengan orang yang lebih paham dengan industri ponsel.

Jean mengkritik dewan pimpinan Nokia yang mengizinkan Elop memilih Windows Phone 7. Saat ini, perangkat dengan Windows Phone 7 juga dianggapnya percuma karena tidak bisa diupgrade ke Windows Phone 8.

Jika menjadi pimpinan Nokia, Jean pasti memilih Android. Ia meyakini Nokia akan mampu membuat ponsel Android terbaik di pasar. Jean mengaku sempat memberi saran pada dewan pimpinan Nokia 2 tahun lalu.

"Aku berkata pada mereka untuk menghentikan semuanya dan memilih Android. Lakukan secara rahasia dan biarkan rumor beredar," kata dia seperti dilansir The Next Web.

"Aku akan menggunakan desain gaya Nokia untuk membuat ponsel Android yang sangat bagus. Aku akan mengintegrasikan toko aplikasi Ovi ke Android dan orang akan mengatakan bahwa Nokia menang," imbuhnya.

Ia menilai Nokia hanya akan mendapat perlawanan berat dari Samsung di pasar Android. Namun Nokia menolak saran tersebut karena menganggap dengan mengadopsi Android, mereka kurang bisa menentukan nasibnya sendiri.

Galaxy Chat, Android Murah Terbaru dari Samsung


Sebuah bocoran menampakkan handset Android terbaru Samsung. Kini, vendor asal Korea Selatan itu meresmikan kehadiran handset bersangkutan dengan nama Galaxy Chat.

Samsung mengklaim Galaxy Chat adalah smartphone Android 4.0 pertama yang menampilkan fitur keyboard fisik full qwerty. Handset ini masuk ke kategori low end, menargetkan pasar remaja dan penggemar jejaring sosial.

Selain punya keyboard fisik gaya portrait, Samsung juga membenamkan layanan messaging ChatOn di Galaxy Chat. Ada tombol khusus untuk meluncurkan aplikasi ChatOn tersebut.

"Dengan kehadiran Galaxy Chat, memelihara kehidupan sosial Anda bisa berlangsung dengan mudah dan fun," demikian pernyataan Samsung.

Dari sisi spesifikasi, Galaxy Chat punya layar 3 inch QVGA resolusi 240x320 pixel, kamera belakang 2MP, baterai 1.200 mAh, memori internal 4GB yang bisa diekspansi sampai 32GB, Wi Fi dan HSDPA. Sedangkan kekuatan prosesornya belum disebutkan.

Galaxy Chat akan mulai beredar di berbagai belahan dunia pada akhir Juli 2012. Harganya belum disebutkan, namun dijanjikan kompetitif. Menilik spesifikasinya, memang bisa dipastikan tidak terlampau mahal.

Botnet Android Dipakai untuk Kirim Spam


Seorang teknisi Microsoft menemukan bahwa piranti-piranti Android telah dimanfaatkan untuk mengirim spam atau pesan sampah. Pengidentifikasian botnet internasional yang terkait sistem operasi besutan Google itu dipaparkan oleh teknisi bernama Terry Zink dalam blog MSDN-nya

Malware di Android memang tengah melonjak. Banyak sekali aplikasi Android abal-abal yang dimanfaatkan untuk meraup uang dengan cara mengirimkan pesan SMS.

Namun dalam kasus ini, uang dikumpulkan setelah email spam dikirim dari server Yahoo! Mail di piranti Android. Dalam tulisannya, Terry Zink mendeskripsikan bagaimana dia menganalisa contoh spam yang di dalamnya terdapat signature "Sent from Yahoo! Mail on Android".

Zinck memaparkan hacker telah mengembangkan botnet yang bisa mengakses akun Yahoo! Mail di Android dan mengirimkan spam sebagai hasilnya.

SlashGear menuliskan, bahwa pihak Yahoo! telah menyediakan alamat IP dari mana email berasal, di mana negara kita masuk dalam daftar tersebut. Selain Indonesia, negara lainnya antara lain Chili, Lebanon, Oman, Filipina, Rusia, Saudi Arabia, Thailand, Ukraina dan Venezuela.

Teknisi Microsoft juga meyakini bahwa user cenderung mencoba mendownload aplikasi abal-abal ini untuk menghindari pembayaran. Ada kemungkinan, pengguna dikecoh mengunduh versi palsu aplikasi Yahoo! Mail yang berujung pada kejadian di atas.

Oleh karena itu disarankan agar pengguna hanya menginstal aplikasi dari Google Play, setidaknya hingga pengguna benar-benar yakin software yang akan diinstal memang terpercaya.

Firefox OS Siap Tantang Android & iPhone


Mozilla mengembangkan sistem operasi mobile baru yang dinamakan Firefox OS. Dengan dukungan beberapa perusahaan telekomunikasi besar, Firefox OS akan menantang OS mobile yang lebih dulu eksis seperti Android dan iOS di iPhone.

Mozilla menyatakan operator Deutsche Telekom, Sprint, Smart, Telecom Italia, Telenor dan Etisalat menyatakan dukungannya pada Firefox OS. Vendor ponsel ZTE dan TCL rencananya akan merilis ponsel Firefox OS dengan prosesor Qualcomm Snapdragon pada awal tahun 2013.

Dukungan dari operator dan vendor handset dinilai krusial bagi OS baru smartphone agar diminati pasar. Sebab, mereka akan menantang Android dan iOS yang saat ini sangat mendominasi.

Belum lagi OS lainnya dengan market share lebih kecil juga masih banyak digunakan. Seperti BlackBerry OS, Windows Phone, dan Bada dari Samsung.

Gary Kovacs selaku Chief Executive Mozilla Corp percaya diri Firefox OS masih punya peluang di tengah sesaknya pasar OS. Terlebih platform ini disediakan gratis, berdasarkan pada standar web terbuka dan aplikasinya dikembangkan dengan teknologi HTML5.

"Saya kira Firefox OS akan diadopsi secara luas," kata Gary.

Ponsel dengan Firefox OS pertama kali akan dirilis awal tahun 2013 di Brazil melalui operator Telefonica. Kemudian akan dipasarkan ke negara-negara lainnya.

Bos Desain Google Ingin Buat 'BlackBerry' Android

Bos Desain Google Ingin Buat 'BlackBerry'
Jika ada kesempatan, bos divisi desain Google Matias Duarte mengatakan dirinya akan merasa senang bekerja sama dengan pembesut BlackBerry Research In Motion (RIM), membuat smartphone qwerty berbasis Android.

"Saya masih penggemar setia perangkat dengan keyboard fisik," kata Duarte yang juga menangani user-exprience Android di Google, seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (30/6/2012).

"Banyak produk yang saya garap dahulu, diantaranya punya keyboard. Saya rasa masih ada tempat untuk mereka. Ini soal pilihan dan jenis perangkat yang berbeda. Secara pribadi, saya akan merasa senang memiliki perangkat yang orientasinya portrait, seperti juga yang pernah kami buat di Palm," jelasnya.

Sebelumnya, Duarte memang pernah mengepalai divisi software design di Palm dan bekerja menggarap handset Palm Pre, yang memiliki keyboard fisik dan touchscreen sekaligus.

Menurut laporan yang dilansir ABC News, Duarte dengan senang hati bekerja sama dengan RIM jika perusahaan asal Kanada tersebut berminat menggarap perangkat Android.

"Saya akan menyambutnya. RIM jelas adalah pembuat handset dengan keyboard fisik yang mengagumkan," pujinya.

Adobe Stop Sokong Flash di Android Jelly Bean

Adobe Stop Sokong Flash di Android
Bisa dibilang, 'usia' Flash di smartphone takkan lama. Hal ini ditegaskan oleh sikap Adobe yang telah menghentikan pengembangan dan testing Flash Player untuk sistem operasi Android 4.1 atau lebih dikenal dengan nama Jelly Bean.

Selain itu, Adobe juga tak akan lagi menerima instalasi Flash Player baru melalui toko aplikasi Google Play mulai 15 Agustus. Alih-alih, Adobe akan memberikan update baru setelah tanggal itu bagi piranti yang sudah terinstal Flash Player di dalamnya.

Kembali berbicara mengenai Android 4.1, dijelaskan lebih lanjut bahwa untuk piranti yang sudah diinstal Flash Player kemudian di-update ke Jelly Bean, Adobe tidak memberikan jaminan player itu berfungsi normal.

"Kami merekomendasikan untuk meng-uninstal Flash Player di piranti yang telah diupgrade ke Android 4.1," tulis Adobe.

Keputusan Adobe di atas menyusul pengumuman perusahaan ini pada November tahun lalu bahwa mereka tidak lagi melanjutkan pengembangan Flash Player pada piranti mobile. Dikatakan, mereka akan lebih berfokus pada Flash untuk PC browsing dan mobile app yang dikemas dengan Adobe AIR.

Enam Feature Menarik Android Jelly Bean

Google secara resmi telah memamerkan Jelly Bean sebagai generasi terbaru dari Android. Sistem operasi ini pun disebut-sebut punya sejumlah fitur yang telah disempurnakan dari generasi sebelumnya.

Melalui gelaran Google I/O yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat, tabir Android Jelly Bean yang belakangan mulai hangat diperbincangkan akhirnya tersingkap.

Ada beberapa perubahan besar atau pun perubahan kecil yang membuat Jelly Bean terlihat lebih 'manis' dibanding Ice Cream Sanwich (ICS.

1. Bebas Lag dengan Project Butter

Android ICS sudah cukup mempesona dengan tingkat responsifitas yang lebih baik, namun Jelly Bean menawarkan kenyamanan yang lebih berkat Project Butter.

Project Butter dalam Jelly Bean tak hanya mengubah tampilan Android lebih menarik, namun diklaim juga dirancang untuk mengoptimalkan kemampuan System on Chip (SoC) pada tiap-tiap ponsel.

Google mengklaim ada 3 hal yang membuat Project Butter tampil mempesona, Vsync untuk anti flickr, lalu Triple Buffering untuk mengoptimalkan OpenGL, kemudian optimalisasi pada prosesor untuk meningkatkan responsifitas ponsel.

Jadi bukan cuma sentuhan saja yang direspon dengan cepat, Jelly Bean juga membuat perpindahan aplikasi semakin smooth.

2. Google Now

Google Now merupakan aplikasi berbasis lokasi yang diklaim mampu memberikan banyak informasi kepada penggunanya, ini adalah salah satu fitur unggulan di Jelly Bean.

Tak seperti sistem berbasis lokasi pada umumnya, Google Now dapat bekerja menggunakan search history dari browser, kalender serta lokasi pengguna. Hal ini diyakini dapat menghasilkan informasi yang lebih relevan untuk masing-masing pengguna.

Misalnya, ketika pengguna sedang ada jadwal meeting disuatu tempat. Google Now akan membantu Anda untuk mengingatkan agar datang tepat waktu dengan menginformasikan estimasi lama perjalanan, jadwal bus untuk sampai ke tempat tujuan, dan lain-lain.

3. Notifikasi Pintar

Bar notifikasi yang ada di Jelly Bean kini dibuat lebih pintar. Katakanlah ketika pengguna mendapat panggilan tak terjawab, maka untuk menelpon kembali melalui bar notifikasi tersebut.

4. Widget yang Selalu Pas

Widget kini semakin cerdas. Mereka kini dapat menyesuaikan ukuran secara otomatis dengan space yang tersisa di layar. Sehingga widget berukuran besar sekali pun akan tetap lebih sedap dipandang.

5. Galery Foto Anyar

Pada Android ICS pengguna sudah ditawarkan mengambil gambar tanpa lag serta kemampuan Burts yang memukau, di Jelly Bean pembenahan justru dilakukan pada aplikasi galery foto.

6. Pencarian dengan Suara yang Cerdas

Memang, sudah sejak lama pengguna bisa melakukan pencarian web dengan perintah suara di Android, tapi kini fitur tersebut dibuat lebih pintar dengan kemampuan menjawab.

Android Jelly Bean rencananya akan dirilis mulai pertengahan Juli 2012. Sistem operasi ini tampaknya akan terlebih dahulu menyambangi Galaxy Nexus, Nexus S dan Motorola Xoom.

Tablet Android Murah dari Google Menampakkan Diri

Tablet Android Murah Google
Google lama didengungkan akan membuat komputer tablet sendiri. Diprediksi, tablet berjuluk Nexus itu diperkenalkan pada ajang I/O Conference yang akan segera berlangsung. Spesifikasi dan gambar tablet tersebut kabarnya telah bocor.

Media teknologi Gizmodo mengklaim mendapatkan dokumen tentang tablet Google Nexus. Tablet buatan Asus ini memiliki bentang layar 7 inch dengan resolusi 1280 x 800, prosesor quad core 1,3 GHz dan RAM 1 GB.

Tablet Nexus diperkirakan akan dijual dengan banderol murah, sekitar Rp 2 jutaan jika dirupiahkan. Yaitu USD 199 untuk model 8GB dan USD 249 untuk model 16GB.

Sedangkan sistem operasinya belum jelas. Mungkin saja tablet Nexus ini sudah memakai Android Jelly Bean yang menjadi suksesor Android 4.0 atau Ice Cream Sandwich.

Mengingat spesifikasinya cukup tinggi dan dijual murah, boleh jadi tablet Nexus nantinya tidak menghasilkan keuntungan signifikan bagi Google. Namun jika benar Google merilis tablet murah ini, langkah tersebut dinilai tepat.

"Saya pikir Google mau merugi di tablet, setidaknya dalam jangka pendek untuk mendapatkan market share," kata Tom Maineli, analis di IDC yang dikutip ComputerWorld.

Ada Pesaing Siri di Android Jelly Bean

Android Jelly Bean
Google akhirnya memperkenalkan penantang Siri yang ada di iPhone 4S dalam ajang developer Google I/0. Aplikasi asisten digital yang diberi nama Google Now itu akan dibenamkan di Android 4.1 atau Jelly Bean.

Director of Product Development Google Hugo Barra, menjelaskan Google Now mampu memberikan rekomendasi restoran atau memberikan alternatif jalan bila terjebak masalah di jalan yang dilalui.

Google Now didesain dengan basis history search pengguna, calendar, lokasi dan Google Maps untuk memberikan informasi dua arah.

"Bila Anda memiliki agenda di kalendar, Google Now akan memberitahu dengan lengkap. Mulai dari kapan harus pergi ke sana, menggunakan kendaraan apa, berapa lama perjalananya secara otomati," klaim Hugo.

"Ini jauh lebih cepat dalam merespons apa yang pengguna bicarakan," tandas Hugo.

Update terbaru lainnya, pengguna bisa mengguna voice search tanpa memerlukan koneksi data alias bisa dimanfaatkan dalam kondisi offline. Google Now didukung 18 bahasa baru.

Di Indonesia, Masih Soal BlackBerry vs Android

Pasar ponsel di Indonesia saat ini, meski terbilang masih banyak yang menggunakan feature phone, tak sedikit pula yang beralih menggunakan smartphone. Ini terutama terjadi di kota-kota besar.

"Feature phone memang masih banyak. Masyarakat kita kan beragam. Tapi smartphone sudah mulai, kalau di kota-kota besar. Minimal pakai BlackBerry," kata praktisi gadget Lucky Sebastian.

Dikatakannya, jika dulu pengguna di Indonesia mengidolakan ponsel berbasis OS Symbian, kini yang mendapat tempat adalah BlackBerry dan Android. Ada sebagian kecil pengguna iPhone meski tidak banyak, tapi mereka terkenal sangat loyal.

BlackBerry, menurut pentolan komunitas gadget Gadtorade ini, sampai sekarang masih lebih populer dibandingkan Android. "Kalau saya bilang pangsa pasarnya setengah-setengah belum. BlackBerry masih lebih populer, tapi memang mulai tergerus pasarnya. Sementara Android terus naik," ujarnya.

Salah satu faktor BlackBerry masih lebih populer ketimbang smartphone lain, disebutkan Lucky karena sifat orang Indonesia yang senang mengobrol. Catatan lain, BlackBerry mulai masuk tepat ketika orang Indonesia saat itu mulai mengenal internet dan jaringannya mulai bagus.

"Di BlackBerry juga kan semuanya mudah. Tinggal tanya PIN berapa langsung berhubungan. Gak usah bikin account YM dulu misalnya di PC. Ini sepertinya simpel tapi kemudian mengakar," terang pria ramah ini.

Seiring perkembangan teknologi, dikatakan Lucky kini banyak juga orang tahu Android. Pilihan pengguna smartphone sudah mulai banyak yang beralih ke sistem operasi robot hijau tersebut.

"Sekarang juga banyak Android dengan harga murah dan bagus, itu sepertinya menyita perhatian banyak orang," ujarnya.

Berbeda dengan di Indonesia, di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa, pasar smartphone besutan Research In Motion ini memang dikabarkan terus digerogoti Android dan iPhone.

Bahkan, kehadiran generasi baru smartphone BlackBerry 10 nantinya dikhawatirkan para analis tak akan banyak membantu vendor asal Kanada tersebut.

Galaxy Tab Jadul Akhirnya Cicipi Android 'Es Krim'

Galaxy Tab Akhirnya Cicipi Android
Samsung akhirnya akan merilis ketersediaan update Android 4.0 atau Ice Cream Sandwich (ICS) untuk tablet seri terdahulu. Seri Galaxy Tab yang belum menggunakan ICS segera bisa diupdate mulai Juli mendatang.

Adapun tablet yang mendapatkan update ICS ini adalah versi WiFi dan Wi-Fi/3G Galaxy Tab 10.1, Galaxy Tab 8.9, Galaxy Tab 7.7 dan Galaxy Tab 7.0 Plus.

Namun tidak disebutkan kapan tepatnya update ini tersedia. Sumber Cnet hanya menambahkan, diperkirakan semua update tersebut rampung dirilis pada Agustus.

Dengan OS baru, sederet tablet ini tak hanya mendapatkan fitur dan fungsi sesuai standar ICS, tetapi juga akan memperpanjang daya tahan baterai dan menambah kecepatan performa secara keseluruhan.

Para pembesut perangkat Android, termasuk Samsung memang lambat menyajikan upgrade Android 'es krim' kepada para pengguna. Meski demikian, sejumlah smartphone dan tablet dual-core yang baru dirilis diupayakan menggunakan ICS.

Bagaimana pun, baru sedikit perangkat yang menggunakan OS terbaru dari Google ini. Menurut Google, baru sekitar 7,1 persen perangkat yang sudah menggunakan ICS.

Android 4.1 Itu Bernama Jelly Bean?

Android 4.1 Jelly Bean
Teka-teki mengenai kehadiran versi terbaru dari sistem operasi Android mulai terkuak. Rahasia ini terbongkar setelah Google menyebut nama Jelly Bean dengan kode Android 4.1.

Awalnya ketidaksengajaan ini dimulai saat Google menawarkan smartphone Google Nexus unlock di Play Store. Di halaman toko online tersebut selain harga, juga terpampang uraian yang menyebutkan "Ponsel pertama dengan Android 4.1 Jelly Bean".

Walau bukan rahasia lagi Android akan mengeluarkan versi terbaru dengan nama Jelly Bean, sedikit meleset karena awalnya digembar-gemborkan akan menggunakan kode angka versi 5.0, namun Google besar kemungkinan akan memilih angka 4.1.

Dikutip detikINET dari Tech Crunch, Jumat (22/6/2012), ada kemungkinan spesifikasi dari Android Jelly Bean akan diperkenalkan di konferensi developer Google I/O yang akan digelar beberapa hari lagi.

Bila ini benar, maka Google akan kembali mengulang metode seperti sebelumnya. Seperti 2.1 ke 2.2 untuk Eclair dan Froyo, lalu 2.3 untuk Gingerbread. sedangkan versi 4.0 seperti diketahui digunakan untuk nama Ice Cream Sandwich.

Tidak ada informasi tambahan dari Google mengenai informasi yang tertera dalam penjualan Galaxy Nexus unlock di halaman situs Play Store.

Sony Xperia S Gaet Android 4.0

Sony Xperia S Gaet Android
Pemilik Xperia S boleh gembira. Sony mengumumkan handset flagship-nya itu akan segera mendapatkan update Android 4.0 atau yang biasa disebut Ice Cream Sandwich.

Update Android 4.0 ke Xperia S akan dimulai hari ini. Terdapat berbagai fitur baru seperti widget yang bisa diubah ukurannya, kontrol lebih baik terhadap konsumsi data serta recent apps yang memudahkan membuka aplikasi yang sering dibuka.

Juga terdapat tiga aplikasi media baru yaitu Walkman yang diupdate, Album dan Movies. Aplikasi Walkman terintegrasi dengan Facebook.

User bisa mendapatkan update dengan jaringan selular, komputer maupun WiFi. Ukuran software sekitar 200MB sehingga Wi Fi lebih direkomendasikan jika melakukan update over the air dengan Wi Fi saja.

Dikutip detikINET dari PCMag, Jumat (22/6/2012), upgrade akan berjalan secara bertahap di wilayah-wilayah pemasaran Sony Xperia S. User akan mendapatkan notifikasi jika upgrade untuk handsetnya sudah siap.

Ini Dia Rahasia Kepopuleran Android

Kepopuleran Android
Beberapa tahun lalu, banyak orang masih asing dengan Android. Namun sekarang, perlahan popularitasnya melesat. Ini juga terjadi di Indonesia, dimana dikatakan pengguna smartphone kian tertarik menggunakan perangkat dengan OS robot hijau. Apa rahasianya?

Selain OS yang tidak berbayar, beragamnya ketersediaan gadget yang bisa dipilih, dikatakan praktisi gadget Lucky Sebastian adalah keistimewaan Android yang menjadi daya pikatnya.

"Mungkin karena dia ada di mana-mana. Kalau platform lain kan terbatas ya. Misalnya kalau kita ngomongin BlackBerry, maka tidak ada merek lain, orang pasti beli BlackBerry. iPhone juga demikian, dan itu mahal sehingga jangkauannya sedikit," paparnya.

Menurutnya, keistimewaan memberikan banyak pilihan ini membuat orang bebas membeli hardware yang mereka sukai. Dari yang ternama, hingga yang biasa saja.

"Orang yang suka Samsung ada, HTC ada, LG, bahkan mau brand yang antah berantah istilahnya juga ada. Ini yang membuat Android ada di mana-mana, jadinya orang mengenal," kata pria asal Bandung ini.

Ditambahkannya lagi, jika orang membicarakan smartphone maka yang terbersit pertama kali adalah soal harganya yang mahal. Nah, beragamnya pilihan perangkat Android dari yang mahal hingga murah, menutupi masalah tersebut.

"Ada Android yang bisa dibeli dengan beberapa ratus ribu. Dan kalau dibandingkan dengan feature phone, jauh banget fiturnya. Meski murah, bagaimana pun misalnya koneksi internetnya lebih mudah, aplikasinya juga banyak dan menarik," terangnya.

Hal yang sama terjadi juga pada tablet Android. Memang, tak bisa dipungkiri bahwa tablet Android yang harganya lumayan mahal, secara spesifikasi lebih nyaman digunakan. Namun sekarang sudah mulai banyak tablet Android murah yang spesifikasinya termasuk cukup baik.

"Pertama kali era tablet Android dimulai komponennya belum banyak, jadi mass production-nya masih terkendala. Kemudian begitu cepatnya pergantian prosesor akhirnya membuat prosesor lama yang terbilang mumpuni sekarang sudah lebih murah. Jadi orang sekarang sudah mulai mikir meski harganya lebih murah tetap harus baik spesifikasinya," terang Lucky.

Dengan beragam pilihan, disebutkan Lucky berdampak ada kemunculan dua kubu. Yang pertama, konsumen yang memang selalu menginginkan perangkat bagus dengan brand ternama, karena mereka punya kemampuan untuk membelinya. Yang kedua, masyarakat yang memang daya belinya tidak terlalu hebat, namun sudah melek teknologi.

Apple Mulai Mengikuti Android

Apple Mulai Mengikuti Android
Seberapa canggih iOS 6 jika dibandingkan Ice Cream Sandwich (ICS)? Wajar pertanyaan ini muncul ketika Apple baru saja merilis sistem operasi (OS) terbarunya tersebut. Apple dan Google dengan Androidnya adalah dua petarung OS yang menarik dibandingkan.

Melihat dari OS terbaru keduanya, praktisi gadget Lucky Sebastian menilai Apple saat ini memperlihatkan kecenderungan mulai mengikuti Android. Pasalnya, sejumlah fitur baru yang ditawarkan di iOS 6 sudah ada di ICS yang lebih dulu dirilis.

"Dia (ICS) lebih flawless. Malah banyak yang menganggap iOS 6 yang meluncur tidak lebih baik dari ICS. Jadi kalau dulu orang beranggapan, di atas itu Apple, membuat sesuatu yang baru lantas orang lain mengikuti, sekarang kebalikan. Apple mulai mengikuti Android," papar Lucky.

Dikatakan Lucky, kesalahan dari Apple adalah ritmenya yang menunggu satu tahun sekali untuk update. Sedangkan Android, ketika ada sesuatu yang baru, dia akan lebih dulu mengeluarkannya.

Menurutnya, perkembangan Android boleh dibilang yang paling cepat di antara OS lainnya. Tidak ada OS lain yang sesigap Android.

"Dibandingkan dengan yang lain, misalnya BlackBerry. Yang terbaru, baru pakai single-core 1,2 GHz. Android sudah pakai empat core 1,5 GHz. Apple pun iPhone terbaru dual-core. Mungkin nanti iPhone 5 baru dia empat core. Android sudah jauh jenjangnya," terang pentolan komunitas gadget Gadtorade ini.

Dengan kecepatannya tersebut, dikatakan Lucky, Android tak sekedar pamer melainkan memang mampu. Dia memberika contoh, pengguna mendapat pengalaman menggunakan smartphone yang lebih mumpuni dengan bekal proseor empat core.

"Kita merasakan memang dengan empat core begitu tidak pernah lag, bisa jalankan program yang sepertinya dulu tidak mungkin. Semuanya diperbaiki di setiap update. Android catch up itu, dia tau apa yang mau keluar terbaru, dia duluan mengeluarkan," simpulnya.

Mau Tahu Kelemahan Android?

Kelemahan Android
Android bisa dibilang sebagai bintang baru di jagat sistem operasi mobile. Lantaran popularitasnya yang melesat, tak heran berbagai keunggulannya tak henti digembar-gemborkan. Meski demikian, seperti OS lain, Android selain memiliki kelebihan tentu ada kelemahannya.

Fragmentasi. Satu kata ini disebutkan praktisi gadget Lucky Sebastian menjadi kelemahan OS robot hijau. Artinya, tidak semua perangkat secara merata bisa menikmati fitur unggulan Android.

"Dari sekian banyak perangkat Android, dari yang paling murah sampai yang harga jutaan, yang membedakan apa sih? Fitur. Misal kameranya, koneksi internetnya, layar sentuhnya. Jadi memang tidak semua fitur unggulan bisa jalan di semua perangkat Android," papar Lucky.

Beragamnya pilihan perangkat yang mengusung Android memang membuat popularitasnya melejit sehingga dikenal banyak orang. Di sisi lain, hal ini berdampak pada perbedaan fitur di setiap perangkat.

Di ponsel seri atas, semua fitur hampir dapat dipastikan bisa jalan. Sebaliknya untuk ponsel seri menengah ke bawah, biasanya ada sejumlah fitur yang dikorbankan.

"Jadi OS-nya sama, tapi di ponsel yang satu bisa jalan (fiturnya), yang satu lagi tidak bisa. Karena terlalu banyak jenisnya perangkat Android," terang ayah satu orang putra ini.

Namun menurutnya, secara keseluruhan boleh dibilang berbagai fitur unggulan bisa sama-sama jalan di berbagai perangkat. Hanya yang menentukan adalah soal kenyamanannya.

"Kalau game-game yang bagus butuh prosesor tinggi misalnya. Di perangkat yang prosesornya rendah mungkin tidak jalan atau tidak maksimal. Jadi kalau berbicara apa yang mesti diperbaiki, sulit ya karena menyangkut hardware pasti selalu ada perbedaan. Walaupun makin lama perbedaan itu semakin dipersempit," ujarnya.

Fragmentasi pula yang menurutnya membuat setiap seri OS terbaru Android tidak langsung diadaptasi semua perangkat. Perkembangan Android yang cukup cepat, dengan update yang bisa datang dua kali dalam setahun, tidak lantas membuat semua perangkat langsung menggunakan update tersebut.

"Ponsel murah tidak bisa menikmati OS terbaru. Kadang ada ponsel murah yang sudah lama keluar tidak punya updatenya. Seperti itulah, banyak ragamnya Android baik dari segi hardware maupun OS. Android terbaru Ice Cream Sandwich saja baru 7,1 persen gadget yang pakai," tutupnya.

Android ICS vs iOS 6, Lebih Komplet Mana?

Android ICS vs iOS 6, Lebih Komplet Mana?
Apple baru saja memperkenalkan sistem operasi terbaru untuk perangkat mobile mereka, iOS 6. Banyak fitur baru yang hadir di OS ini, namun seberapa canggih jika dibandingkan dengan Android Ice Cream Sandwich (ICS) yang sudah lebih dahulu hadir?

Memang, iOS 6 akan membawa segudang pembaharuan dibanding versi sebelumnya. Tapi sayangnya semua fitur yang ditawarkan itu tidaklah benar-benar baru, paling tidak saat disandingkan dengan Android ICS yang mulai diperkenalkan akhir 2011 lalu.

Di iOS 6 kini pengguna bisa menggunakan peta untuk bernavigasi hingga setiap tikungan alias turn by turn. Asyiknya lagi, di iOS 6 Anda juga bisa menikmati peta dalam sajian 3D yang menarik.

Nah, untuk pengguna Android ICS mungkin hal itu sudah bukan barang baru. Di peta yang ditawarkan Google pengguna tak hanya ditawarkan navigasi secara turn by turn, tapi juga modus walking, biking, dan transit. Pun begitu soal kemampuan 3D yang sudah ada.

Fitur lain yang diperkenalkan Apple di iOS 6 adalah soal integrasi terhadap Facebook. Hmm... Kalau soal ini mungkin Android sudah ada sejak beberapa versi lalu, dan tak cuma Facebook, hampir semua aplikasi jejaring sosial dan layanan cloud bisa dibenamkan di dalamnya.

Selain kedua fitur yang disebutkan di atas, berikut adalah komparasi lengkap antara iOS 6 jika dibandingkan Android ICS dalam sebuah tabel.

Tablet Android IMO Dibanderol Rp 1 Jutaan

IMO melengkapi jajaran produk tablet berbasis Android melalui dua produk terbaru seri Z5 dan X9. Kedua tablet ini merupakan produk unggulan IMO yang akan menambah daya saing IMO di pasar tablet PC.

"Kami akan terus mengambangkan pasar tablet PC berbasis Android di Indonesia. Dua produk IMO akan menjadi primadona baru bagi kalangan pecinta gadget," kata Sarwo Wiguno Wargono, Direktur Utama PT Konten Indomedia Pratama, selaku pemegang merek IMO, Sabtu (2/6/2012).

Seri Z5 merupakan tablet IMO pertama yang menggunakan sistem operasi Android 4.0 atau dikenal dengan nama Ice Cream Sandwich. Melalui beberapa fitur unggulan seperti layar kapasitif 7 inchi, dukungan teknologi GSM untuk telepon dan SMS serta teknologi EDGE untuk komunikasi data, Z5 diyakini akan sukses di pasaran mengingat produk ini menyasar ke segmen menengah dengan harga Rp 1,1 juta.

"Z5 akan mengisi segmen pasar tablet dengan harga yang terjangkau di mana di segmen ini IMO sudah berhasil menciptakan pangsa pasar yang baik lewat seri-seri sebelumnya," kata Sarwo.

Di seri Z5 ini, IMO juga bekerjasama dengan pengembang game ternama Gameloft untuk menyediakan game atraktif Real Football 2012.

Pengguna juga bisa menikmati pengalaman bermultimedia berkat adanya penambahan slot High Definition Multimedia Interface (HDMI) yang dapat digunakan sebagai penghubung ke perangkat multimedia lainnya seperti layar LCD yang lebih besar.

Dan berkat kemampuan prosesor berkekuatan 1,2 Ghz, Z5 lebih mapan dalam hal menjalankan aplikasi di dalamnya. Lebih-lebih dukungan Android Market memungkinkan pengguna mengunduh ribuan aplikasi dan game gratis.

Tablet Layar Lebar

Selain Z5, IMO juga menghadirkan IMO X9, tablet pertama IMO yang menggunakan layar 9,7 inchi. Produk ini diharapkan menjadi ujung tombak penjualan IMO.

"Ini adalah salah satu produk unggulan kami di 2012 dimana produk-produk tablet IMO sebelumnya hanya fokus pada tampilan layar 7 inchi," kata Sarwo.

"Kami percaya produk yang dijual tidak lebih dari Rp 1,8 jutaan ini akan berhasil meciptakan pangsa pasar tersendiri," tambahnya.

Kekuatan IMO X9 selain dari sisi besarnya adalah kemampuan resolusi layarnya yang memiliki ketajaman 1024 x 768 piksel dan masuk kategori definisi tinggi. Menikmati sajian video atau memainkan game jadi lebih menarik.

Kejernihan layar IMO X9 juga dihasilkan berkat diaplikasikannya teknologi IPS (in-plane switching) teknologi adalah kinerja tertinggi teknologi yang tersedia pada panel layar LCD. Spesifikasi dan rincian teknologi panel IPS dianggap terbaik untuk akurasi yang tinggi dalam warna, kontras dan sudut pandang lebar.

Panel IPS menawarkan reproduksi gambar yang sangat baik dan cocok untuk fotografi, desain grafis, produksi film, CAD/CAM teknik, medis dan aplikasi keamanan. Meskipun sebuah gambar pada layar dilihat dari sudut pandang ekstrim hingga 178 derajat, sebuah gambar akan tetap terlihat pada layar.

Dengan panel IPS, layar tidak akan memiliki perubahan warna atau perubahan dalam rasio kontras bahkan ketika pengguna memindahkan gambar di layar atau mengubah sudut pandang. Selain itu juga merupakan panel yang keras dan tahan benturan.

IMO X9 juga disiapkan untuk menyimpan file multimedia yang lebih leluasa dengan kapasitas 16 GB. Dua kamera depan dan belakang disiapkan bagi pengguna yang gemar mengabadikan momen-momen penting.

Spesifikasi

IMO Tab X9:

Dimensi: 242.4 x 189.1 x 9.9 mm ; Layar: IPS Panel 9.7 inci (4:3), layar sentuh kapasitif 10 point 1024 x768 piksel ; Memori: 16GB, RAM 1Gb; OS: Android OS 4.0 ICS; Prosesor: Boxchip A10,cortex A8; support Eksternal 3G Dongle (Huawei E220/E230/E160X/E169G/E1750, Alcatel X060S/X200); Konektivitas: WIFI 802.11b/g/n, kabel data, Bluetooth; IO port: 24 pin USB switch interface, jack Audio: 3.5mm, High-quality stereo loud speaker, speakerphone; Kamera : VGA (depan) dan 2 MP (belakang); Audio format: MP3/WMA/AC3/WAV, Video format: MKV/AVI/RM/RMVB/MPEG1/2/4 FULL HD (2160P +1080P)resolution; Foto format support: JPG, JPEG, BMP, PNG; Baterai: 7800mAh


IMO Tab Z5:

Layar: TFT 7.0 inci WVGA (800x480 piksel), Multi Capacitive Touch; Memori: ROM 4GB + RAM 512MB DDR2, slot microSD card (up to 32GB); OS: Android OS 4.0 ICS; Prosesor: All winner A10,Cortex A8 CPU 1.5GHz; Network: 2G (Call & sms fungction); Eksternal 3G Dongle: WCDMA :2100MHz (with modem); Konektivitas: WiFi 802.11b/g/n, kabel data, Bluetooth 2.1; IO port 3.5 mm Jack Audio, Mini USB 10 pin, HDMI port, High-quality stereo loud speaker, speakerphone; Kamera: VGA (depan), kamera belakang 2.0 MP; Audio format: Mp3,Mp4, Video format: Mp4,MKV; Foto format: JPG, BMP, PNG,GIF; Baterai: 3500mAh

Perang Tablet: iPad vs Android vs Windows 8

Selama ini kita percaya bahwa suatu 'total war' adalah perang eksistensi, dimana pihak yang satu akan memusnahkan yang lain. Namun dalam persaingan antara developer tablet, hal ini sangat sukar terjadi. Mereka semua punya niche-nya masing-masing. Bagaimana dialektika antara Apple, Google, dan Microsoft di sini? Mari kita kaji.

iPad Sebagai Penguasa De facto

Pada awal 90-an, Apple sebenarnya sudah mencoba mempopulerkan Newton, yaitu sebuah tablet mini besutan mereka. Newton sudah berfungsi sebagaimana layaknya tablet jaman sekarang, bisa menjalankan organizer dan aplikasi lain.

Hanya saja, Newton lebih dioptimalkan untuk menggunakan stylus. Namun karena produk tersebut 'terlalu maju' dibanding jamannya, maka akhirnya Steve Jobs menghentikan proyek Newton untuk selamanya.

Akhirnya, iPad adalah suatu keberhasilan, yang tidak pernah bisa diraih oleh Newton. iPad merupakan tablet paling populer. Menurut beberapa review, perangkat ini menguasai pasar dunia sekitar 60-80 persen.

Padahal di awal-awal kemunculannya, banyak reviewer yang meragukan bahwa tablet akan menjadi suatu platform mainstream. Ternyata iPad akhirnya menjadi penguasa pasar di sebuah platform baru yang mulai menjadi mainstream.

Positioning Apple terhadap iPad sangatlah bagus, karena mereka memang menargetkan suatu daerah 'uncharted' antara high end iPhone dan low end Macbook. Di situlah iPad masuk.

iPad memiliki dukungan aplikasi yang sangat lengkap, mulai dari paket produktivitas sampai dengan game. Apple sudah memporting iWorks dan iLife dari platform Mac ke iPad. Aplikasi tersebut menjadi salah satu 'bahan bakar' bagi kesuksesan iPad, karena apa yang ditemukan pada Mac dapat dijalankan pada iPad juga.

Beredar foto di internet, yang menyajikan aplikasi Microsoft Office for iPad. Sampai sekarang, secara diplomatis Microsoft tidak mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengembangkan Office untuk iPad. Namun jika mereka melakukan itu, maka hal ini akan menjadikan iPad memiliki 'added value' yang akan dicintai fansnya.

Adapun baru beberapa hari yang lalu, Tim Cook -- CEO Apple -- mengeluarkan statement yang cukup kontroversial. Menurut Cook, tablet dan PC adalah produk berbeda sehingga harus memakai pendekatan berbeda pula. Pernyataan ini sangat 'buzzing' di telinga para kompetitor Apple, karena jelas mengkritik pendekatan mereka.

Memang, Apple menggunakan dua sistem operasi yang berbeda untuk iPod, iPhone, dan iPad, yaitu iOS. Sementara untuk Macintosh, mereka masih menggunakan Mac OS X.

Namun satu hal yang seyogyanya diperhatikan, Apple sudah sekian lama berusaha supaya interface iOS dan MacOS X menjadi konsisten satu sama lain. Pada versi terakhir MacOS X, yaitu Lion, banyak menggunakan application interface yang umum digunakan pada iPad.

Android Disukai Para Power User

Android menjadi 'raksasa' karena dukungan penuh dari berbagai manufaktur Hardware sejagad. Tidak mau kalah dengan iPad, Android pun juga dilimpahi berbagai dukungan aplikasi yang powerful. Termasuk komunitas Open Source yang sangat mencintai produk ini.

Android merupakan representasi komunitas Open Source dalam penetrasi tablet. Ini adalah sebuah strategi konsorsium Linux Foundation, yang menghadirkan Android pada platform tablet, sebagaimana juga mereka menghadirkan Linux pada PC dan Server.

Salah satu tablet Android yang pantas mendapat pujian adalah Samsung Galaxy Note. Berbeda dengan tablet lain, yang memiliki layar sangat besar, Galaxy Note memiliki ukuran antara sebuah tablet dan smartphone.

Positioning unik ini menjadikan Galaxy note mendarat pada sebuah niche baru. Galaxy Note adalah sebuah tablet yang seringan dan efisien smartphone -- ataupun sebuah smartphone -- yang memiliki fitur sama dengan sebuah tablet.

Ini adalah bukti bahwa Android, yang didukung komunitas open source, juga dapat menghasilkan suatu inovasi yang tak kalah dengan mereka yang proprietary.

Dukungan aplikasi dan fitur yang sangat berlimpah dari Google dan kolaboratornya akan memastikan bahwa power user dapat memuaskan kebutuhan mereka terhadap tablet tersebut.

Google adalah vendor IT yang termasuk paling siap dalam memasuki era cloud computing. Dan tablet Android adalah salah satu simpul penting Google untuk menguasai cloud computing secara global.

Samsung, HTC, LG, dan lainnya merupakan manufaktur hardware kelas wahid, yang tentu saja tidak bisa diremehkan oleh Apple. User mendapat keuntungan dalam menggunakan Android, karena dapat memilih hardware apapun yang mereka inginkan. Kustomisasi dalam perangkat keras inilah yang tampaknya sukar ditandingi vendor lain.

Windows 8 Memiliki Banyak Potensi

Sekarang, tablet Windows 7 sudah jamak ditemukan di pasaran. Acer, ViewSonic, Asus dan MSI misalnya, sudah merilis tablet Windows 7. Bahkan ada beberapa model yang bisa dipasang keyboard. Namun, gebrakan revolusioner sesungguhnya dari Microsoft akan ditunjukkan oleh tablet Windows 8.

Review terhadap produk beta tablet Windows 8 umumnya sangat positif. Reviewer terkesan dengan interface Metro yang sangat futuristik. Konon, sudah ada beberapa manufaktur yang berencana memproduksi tablet Windows 8, di antaranya Lenovo dan Samsung. Namun terbuka juga kemungkinan vendor lain seperti Acer, HP, Dell atau lainnya juga akan melakukannya.

Selama ini, Microsoft dituduh sebagai 'penjiplak' MacOS milik Apple. Namun dengan diperkenalkannya interface Metro, tuduhan tersebut menjadi sangat tidak berdasar. Metro adalah interface yang unik, dan sama sekali jauh persamaannya dari interface iOS dan MacOS milik Apple.

Bisa dibilang, Metro adalah eksperimen radikal Microsoft untuk mendesain ulang graphical user interface (GUI) sistim operasi Windows. Akhirnya Microsoft bisa kembali ke khittah engineering, dengan menghasilkan inovasi berkualitas.

Interface Metro, yang diperkenalkan di Windows phone, juga telah mendapatkan apresiasi positif dari user. Nokia Lumia, yang menggunakan OS Windows Phone, juga sangat disukai user, dan mulai banyak digunakan di seluruh dunia. Diharapkan, nantinya tablet Windows 8 juga mendapatkan apresiasi positif dari komunitas IT, seperti juga Windows Phone.

Developer Windows 8 sepertinya tidak mempedulikan statement Tim Cook. Mereka sudah sangat percaya bahwa konsistensi user interface antara PC dan tablet adalah masa depan dunia IT. Selama Microsoft konsisten pada khittah engineering, rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pada Akhirnya User yang Berpesta

Terlepas pada akhirnya user memilih yang mana, namun jelas bahwa penetrasi Apple, Google, dan Microsoft terhadap pasar tablet telah membuktikan bahwa ini adalah suatu niche yang sangat 'seksi'.

Sepuluh tahun yang lalu, tidak ada seorang pun yang membayangkan bahwa suatu area kosong di antara smartphone dan notebook pada akhirnya akan diisi oleh invasi tablet-tablet canggih ini.

Sekarang, tablet sudah dianggap suatu segmen yang harus digarap dengan sangat serius, seperti menggarap smartphone ataupun desktop/server/notebook. Namun apakah pada akhirnya tablet akan menggantikan peran notebook? Hal itu masih terlalu dini untuk diprediksi.

Bagaimanapun ada beberapa aplikasi yang memang lebih baik dijalankan, paling tidak pada notebook, terutama yang bersifat computation intensive seperti aplikasi scientific. Meski demikian, sudah banyak aplikasi yang awalnya hanya bisa dijalankan di notebook, sudah bisa running dengan baik di tablet.

Eksperimen Microsoft dengan beberapa vendor hardware, dengan menggabungkan fitur touch screen pada notebook, akan semakin mensamarkan perbedaan antara tablet dan notebook. iPad dan Tablet Android juga dapat disambung ke keyboard eksternal, sehingga 'look and feel' notebook masih dapat diperoleh.

Sudah jelas, walau banyak tumpang tindih kepentingan di sana sini, namun pada akhirnya ketiga produsen tersebut mendarat pada market yang berbeda.

Apple, seperti biasa, selalu dicintai oleh desainer, seniman, dan industri kreatif. Sementara Android selalu disukai oleh praktisi IT, hacker, dan software developer. Namun jangan dilupakan juga, 'cengkraman' Microsoft terhadap setiap urat nadi korporasi dunia masih sangatlah dominan.

Meski pemetaan pasar tidaklah sehitam putih penjelasan tersebut, namun setiap brand sudah ada fansnya tersendiri. Ditambah lagi, user dapat bersikap fleksibel dengan tawaran mereka. Dapat saja seorang user memiliki tablet iPad, kemudian diberikan tablet Windows 8 oleh kantornya, dan bergabung dengan komunitas Android.

Seorang 'hardcore' user akan dapat mengoptimasi setiap platform untuk kepentingannya sendiri, yang tentu sesuai dengan kebutuhannya juga.

Dengan demikian, user selalu menjadi pemenang dalam pertempuran raksasa tablet ini, karena mendapatkan 'price/performance' ratio yang terbaik dan dalam kapasitas mereka sebagai bagian komunitas peretas, akan mendapat kepuasan tanpa akhir dalam membongkar jeroan sistem mereka.

Nokia Minta Android Berhenti Melanggar Paten

Google belum lama ini menuduh Microsoft dan Nokia sekongkol untuk coba menaikkan harga ponsel Android dengan mengeksploitasi paten. Nokia membantah tudingan tersebut dan balik menuding bahwa Android memang pada dasarnya bermasalah dengan pelanggaran paten.

Microsoft menilai tudingan Google tersebut sebagai 'taktik putus asa'. Sedangkan Nokia menyatakan tuduhan Google salah alamat. Nokia membantah berkolusi dengan Microsoft untuk merugikan Android.

"Kedua perusahaan (Microsoft & Nokia-red) punya properti intelektual sendiri-sendiri," kata juru bicara Nokia yang dikutip detikINET dari Guardian, Rabu (6/6/2012). Ia malah balik menuduh Android bermasalah soal paten.

"Kami setuju dengan Google bahwa perangkat Android punya isu pelanggaran properti intelektual dan kami menyambut baik upaya konstruktif untuk menghentikan penggunaan tidak berizin properti intelektual milik Nokia," tambah Nokia.

Nokia sendiri telah menggugat ViewSonic, salah satu pembuat perangkat Android. Nokia menuding ada tablet ViewSonic yang memakai patennya tanpa permisi.

Sedangkan Microsoft sudah lama menyepakati lisensi dengan beberapa produsen Android seperti HTC dan Acer yang menggunakan paten teknologinya. Sehingga Microsoft mendapat jatah sejumlah uang dari tiap ponsel Android yang terjual.

Porsi Android di Indosat Lebih Besar Dibanding BlackBerry

Porsi Android di Indosat Lebih Besar
Indosat menargetkan pertumbuhan pelanggan data dua kali lipat. Untuk mengakomodir target tersebut, salah satu strategi yang dilakukan adalah menggenjot bundling ponsel dengan kemampuan akses data paling diminati.

"Kami akan menggenjot bundling ponsel untuk target double data user. Tahun ini 50% akan kami bundling dengan Android, sisanya dengan Nokia dan BlackBerry," kata Erik Meijer, Director & Chief Commercial Office Indosat, di Paulaner Brauhaus, Jakarta, Selasa (5/6/2012).

Salah satu program bundling yang telah dilakukan Indosat adalah menggandeng vendor ponsel Nexian. Ponsel A850 Energy yang dibundling dengan kartu prabayar seluler IM3 ini dibanderol Rp 899 ribu.

Dalam program bundling ini, ponsel Android 3G itu sudah disertakan paket data 500 MB/bulan selama 12 bulan untuk akses melalui jaringan Indosat 3.5G Indosat.

S Nexian Energy A850 sendiri merupakan ponsel dual SIM Card GSM+GSM dengan basis Android 2.2 Froyo. Ponsel Android mini yang didominasi warna hitam dengan sentuhan garis oranye ini memiliki layar 2,8 inci resistive, fitur GPS, kamera 2.0 MP dan aplikasi social media Nexian Chat.

"Kami membuka kesempatan bundling Android dengan siapa saja. Maupun itu vendor lokal maupun internasional. Semuanya welcome," pungkas Erik.

Indosat Gandeng Nexian Pasarkan Android Murah

Nexian Pasarkan Android Murah
Indosat menggandeng vendor Nexian untuk bundling ponsel Android murah meriah. Ponsel Nexian A850 Energy yang dibundling dengan kartu prabayar seluler IM3 ini dibanderol cuma Rp 899 ribu.

Menurut Director & Chief Commercial Officer Indosat, Erik Meijer, ponsel ini dibundling dengan harga lebih murah, dari sebelumnya Rp 1,2 juta menjadi Rp 899 ribu.

"Namun khusus untuk promosi selama Indonesian Celluler Show (ICS) nanti, akan kami berikan diskon 50% jadi Rp 449.500 untuk 1.000 pembeli pertama," kata Erik dalam peluncuran bundling di Paulaner Brauhaus di Kempinsky Hotel, Jakarta, Selasa (5/6/2012).

Dalam program bundling ini, ponsel Android 3G itu sudah disertakan paket data 500 MB/bulan selama 12 bulan untuk akses melalui jaringan Indosat 3.5G Indosat.

"Jika penggunaan data sudah melebihi dari kuota yang diberikan, maka akan dikenakan tarif internet Rp 1 per KB. Benefit ini hanya berlaku di masa aktif kartu, tidak dalam masa tenggang, sehingga pelanggan minimal harus melakukan isi pulsa minimal Rp 25 ribu setiap bulan," jelas Erik.

S Nexian Energy A850 sendiri merupakan ponsel dual SIM Card GSM+GSM dengan basis Android 2.2 Froyo. Ponsel Android mini yang didominasi warna hitam dengan sentuhan garis oranye ini memiliki layar 2,8 inci resistive, fitur GPS, kamera 2.0 MP dan aplikasi social media Nexian Chat.

Untuk koneksi, ponsel Android Nexian ini didukung oleh konektifitas GPRS, EDGE, dan HSDPA. Koneksi lain yang tersedia diantaranya Bluetooth, WiFi, serta slot microSD untuk menambah ruang penyimpanan berbagai file musik, video dan gambar dan dapat diekspansi hingga 32 GB.

Smartfren Geber Bundling Android Murah

Bundling Android Murah
Smartfren Telecom merilis tiga produk bundling terbarunya. Smartphone dan tablet Android, serta feature phone CDMA. Ketiganya diharapkan bisa terus memperkuat pendapatan dari segmen data yang kini menjadi core business operator seluler CDMA itu.

Smartphone yang diberi nama Smartfren Andro Max dan tablet Smartfren Andro Tab mengusung sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Keduanya mengandalkan teknologi CDMA EV-DO Rev A.

"Bundling ini menjadi bagian dari program kami untuk menggenapkan pelanggan data kami menjadi 3 juta di akhir tahun nanti," kata Kata Rodolfo P. Pantoja, Presiden Direktur Smartfren, dalam acara peluncuran di gedung Bapindo, Jakarta, Selasa (5/6/2012).

Smartfren saat ini memiliki 2 juta pelanggan data dari total 8 juta pelanggan yang ada. Akhir tahun nanti diharapkan total menjadi 10 juta pelanggan. Mayoritas diakuisisi melalui program bundling.

"Pelanggan bundling kami 60% dari 8 juta yang ada. Tahun ini kami targetkan 75% pelanggan datang dari bundling," lanjut Djoko Tata Ibrahim, Deputy Presiden Direktur Smartfren.

Menurut Djoko, pihaknya menyiapkan 300 ribu unit smartphone Andro Max dan 500 ribu unit feature phone yang diberi nama Smartfren Jambu. Sedangkan Andro Tab belum datang pasokan barangnya.

Andro Max sendiri dipaket bersama kartu CDMA Smartfren dengan bonus volume data 500MB untuk harga Rp 888 ribu saat Indonesian Celluler Show (ICS). Harga normalnya Rp 1,2 juta.

Sedangkan Andro Tab dibundling bersama kartu Smartfren dengan harga khusus ICS Rp 1.488.000. Harga normalnya Rp 1,9 juta. Paket ini diberi bonus free data 2GB untuk setiap pengisian ulang minimal Rp 50 ribu dan berlaku selama 30 hari.

Sementara paket ponsel Smartfren Jambu dibanderol Rp 299.000 dan mendapatkan pulsa senilai Rp 50.000.

"Jambu itu singkatan dari jaminan bicara murah. Bundling ini kami tujukan untuk akuisisi pelanggan voice dari GSM. Dari survei kami, 45% pelanggan kami tinggalkan GSM setelah pake Smartfren. Sisanya karena nomor GSM-nya sudah dikenal orang. Jadi GSM untuk ditelepon saja. Tapi komunikasi ke luar pakai Smartfren," pungkas Djoko.

Hadang Android, Nokia Jagokan Windows Phone Murah

Nokia Jagokan Windows Phone Murah
Geliat piranti berbasis Android tak urung membuat Nokia mengatur strategi. Dilaporkan, untuk menantang OS besutan Google itu, Nokia bakal menjagokan jajaran ponsel Windows murahnya.

"Kami perlu berkompetisi dengan Android secara agresif," ujar CEO Nokia Stephen Elop. Untuk membuat pihaknya memenangkan perang di kancah ponsel, Nokia akan menyasar pasar smartphone di kategori low-end.

Rencana menawarkan Windows Phone dengan harga yang lebih rendah dibandingkan Lumia 610 pun digulirkan. "Kami telah berencana untuk membuat piranti yang lebih 'miring' dibandingkan 610," lanjut Elop.

Dalam konferensi dengan jajaran investor, Elop turut menyanjung tim teknisi Microsoft yang telah melakukan langkah luar biasa. Elop meyakini bahwa perusahaannya harus tetap fokus pada Windows Phone.

Microsoft sebagai peracik Windows Phone sejatinya tengah dinanti untuk merilis OS mobile masa depannya di gelaran Windows Phone Summit. Gelaran itu sedianya akan dilakukan pada 20 Juni di mana banyak dinanti khalayak yang penasaran tentang Windows Phone 8.

IDC: Digerogoti Windows Phone, Android akan Melemah

Phone Android akan Melemah
Penjualan perangkat dengan sistem operasi Android diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2012 ini. Kemudian akan mentok dan turun pangsa pasarnya karena digerogoti OS Windows Phone dari Microsoft.

Prediksi tersebut dikemukakan oleh biro riset terkemuka, IDC. Menurut mereka, tahun ini pangsa pasar smartphone Android akan mencapai titik puncak 61%, kemudian berhenti tumbuh dan menurun.

Tahun 2016, Android memang diperkirakan masih akan memimpin namun pangsa pasarnya jadi 52,9%. Nah, Windows Phone saat itu diproyeksi menempati posisi runner up dengan raihan 19,2%. Ia menyalip atau setara dengan Apple iOS yang diprediksi meraih 19% market share.

Memang saat ini, pangsa pasar Windows Phone hanya 5,2%. Namun menurut IDC, masih cukup kuatnya posisi Nokia sebagai pendukung utama Windows Phone dan kedatangan Windows Phone 8 akan memperkuat posisinya.

Lalu bagaimana dengan nasib BlackBerry? Dilansir InformationWeek, pangsa pasarnya diperkirakan hanya 5,6% saja pada tahun 2016.

Masih menurut IDC, pasar ponsel dunia akan tumbuh 4% tahun ini. Ponsel jenis feature phone masih akan dominan dengan kekuasaan 61,6%. Sisanya adalah smartphone.

Ada 'MacBook Air' Dibenamkan Android 4.0

 Ada MacBook Air Dibenamkan Android 4.0
Jika Anda menyukai desain dan gaya MacBook Air, tetapi belum mempunyai cukup uang untuk membeli notebook premium buatan Apple tersebut? Jangan khawatir, karena Anda pun bisa bergaya dengan menenteng komputer jinjing tersebut dengan harga terjangkau.

Di pameran komputer Computex, di Taipei, Taiwan, ada MacBook Wannabe yang disebut N2-A. Sekilas desain ketipisan notebook ini sangat mirip sekali dengan MacBook Air.

Laptop N2-A ini sendiri merupakan buatan pabrikan Thread Technology Company. Ukurannya menggunakan layar LED backlight berukuran 13.3 inch. Sementara untuk menunjang performanya disematkan prosesor ARM Cortex A8 1,2 Ghz dan RAM 1GB. Plus tambahan penyimpanan internal 1GB.

Menariknya, sistem operasi di 'MacBook Air' ini menggunakan Android 4.0 yang biasa dipasangkan dengan perangkat genggam, seperti ponsel. Menarik memang melihat antarmuka Android ada di notebook.

Beberapa fitur lain juga ditambahkan, seperti USB 2.0, SD Card slot, port HDMI, baterai 4200 mAh dan tentu saja papan keyboard full qwerty seperti laptop pada umumnya.

Harganya juga tidak terlalu mahal. 'MacBook Wannabe' ini dibanderol dengan harga USD 149 atau sekira Rp 1,4 jutaan.

8 Alasan Android Berjaya

 Alasan Android Berjaya
Android saat ini masih berjaya sebagai OS terpopuler di dunia. Menurut data terbaru dari biro riset terkemuka IDC tentang pasar smartphone, market share pengapalan global ponsel Android di kuartal I 2012 sampai 59%.

Tahun ini, market share Android diprediksi mencapai puncaknya di kisaran 60%. Kemudian memang diproyeksi sedikit menurun, namun masih tetap menduduki posisi puncak.

Apa saja alasan di balik masih berjayanya Android? Berikut di antaranya seperti disarikan detikINET dari eWeek.

  1. Produk Melimpah
  2. Apple Menjual Sedikit Produk
  3. Diminati Enterprise
  4. Kejatuhan RIM
  5. Microsoft masih payah
  6. Dukungan vendor besar masih kuat
  7. Faktor Google
  8. Dukungan aplikasi

Wah! Virus Android Dompleng AKB48

Wah! Virus Android Dompleng AKB48
Perkembangan malware di Android tampaknya masih terus berlanjut. Bahkan, dengan bentuk serta rupa yang beragam. Pengguna handset 'Robot Hijau' ini pun diimbau terus waspada.

Baru-baru ini perusahaan keamanan Symantec menemukan apa yang disebut 'bizzare malware', yang mampu menciptakan jebakan untuk menginfeksi smartphone Android. Virus jahat ini cukup up to date, buktinya dia mendompleng grup idol tenar asal Jepang, AKB48.

Malware Android ini memang mengincar fans berat grup yang terkenal dengan lagu 'Heavy Rotation' tersebut, dengan iming-iming voting anggota kesayangan dari AKB48 tersebut.

Untuk diketahui, AKB48 ini memang grup unik. Total anggota mereka mencapai 64 orang, yang line up-nya dirotasi dalam waktu tertentu. Voting ini menemukan satu orang pemenang untuk diajak rekaman satu lagu dengan AKB48.

Menurut Symantec, seperti detikINET kutip dari Boy Genius Report, Senin (11/6/2012), malware jenis Trojan ini bersembunyi di aplikasi Android milik AKB48. Bila terinfeksi, seluruh foto pengguna akan diganti dengan foto bayi dengan latar belakang tulisan 'AKBaby'.

Memang, Symantec mengatakan, Google Play telah menendang aplikasi yang terindikasi Trojan tersebut. Namun, malware ini masih berkembang dengan versi bajakan dari aplikasi pihak ketiga yang bisa diunduh di web.

"Pengguna harus lebih berhati-hati mendownload aplikasi, khususnya yang menawarkan voting anggota girl group Jepang," tulis pihak Symantec.

Diberdayakan oleh Blogger.