Archos 'Sulap' TV HD Jadi Smart TV Android

Banyak produsen elektronik berlomba-lomba menawarkan Smart TV garapannya. Berbagai fitur pun turut ditonjolkan guna menambah daya tarik produk tersebut. 

Namun tingginya harga yang ditawarkan untuk menebus sebuah Smart TV kadang bikin ciut calon pembeli. Ujung-ujungnya mereka mengurungkan niatnya untuk memboyong perangkat tersebut ke rumah.

Melihat peluang pasar ini, sebuah produsen elektronik bernama Archos meluncurkan produk yang diklaim mampu mengubah TV berkemampuan HD menjadi Smart TV. 

Untuk melakukannya, produk yang diberi sebutan TV Connect tersebut hanya perlu ditancapkan ke konektor HDMI yang biasanya berada di belakang TV.

Selanjutnya menggunakan remote bawaannya, pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan sistem operasi berbasis Android yang diusungnya.

Menariknya, pada remote yang seukuran gamepad tersebut telah tersemat keyboard qwerty berukuran mini dan dua buah stik analog yang membantu pengguna untuk melakukan tap, swipe, zoom in, zoom out, dan juga mengetikkan kata-kata.

Pada bagian atasnya terdapat pula tombol kursor dan 4 tombol yang posisinya sama persis dengan kebanyakan gamepad. Diyakini tombol tersebut disiapkan guna mendukung permainan game dalam Smart TV berbasis Android ini.

Spesifikasi yang terusung pada bagian dalam set top box yang terhubung pada konektor HDMI juga terbilang lumayan. Sebab Archos telah menggunakan Android Jelly Bean yang ditenagai SoC 1,5 GHz dual core dan RAM 1 GB.

Sedangkan untuk sektor storage, TV Connect memiliki internal storage sebesar 8 GB dan slot micro SD yang sanggup menampung hingga kapasitas 32 GB. 

Bahkan, Archos juga memberikan port USB guna mengakomodir penggunaan media eksternal. Tak lupa akses WiFi dan ethernet guna mendukung konektifitas jaringan.

Archos TV Connect rencananya baru akan dipasarkan pada Februari 2013 dengan banderol USD 129 atau sekitar Rp 1,2 jutaan.

Android 'Roti Jahe' Paling Banyak Dicicipi

Walau sudah 6 bulan diluncurkan, namun adopsi Android Jelly Bean diklaim lambat. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan iOS 6 yang dalam sehari tembus didownload 15% pengguna iDevice.

Jelly Bean merupakan versi terbaru Android yang punya segudang keunggulan dibanding terdahulunya seperti, Donut, Eclair, Gingerbread, atau bahkan Ice Cream Sandwich. Meski demikian, tak banyak pengguna Android yang menggunakan sistem operasi tersebut.

Berdasarkan data pengguna Android yang dilansir Google, terlihat bahwa Jelly Bean hanya dipakai sekitar 10% dari total populasi Android. Sementara Gingerbread yang diluncurkan Desember 2010 masih berjaya dengan perolehan 47,4%.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa kini sudah banyak pengguna Android yang memakai ponsel layar cemerlang, atau ekstra cemerlang dengan kepadatan layar mencapai 306 ppi, misalnya Galaxy S III. 

Seperti yang dikutip dari venturebeat, Jumat (4/1/2012), berikut adalah data terakhir pengguna Android yang dilansir Google.

Distribusi varian Android:




Jenis layar yang dipakai pengguna Android:

Rilis Smartphone Tizen, Samsung Tinggalkan Android?

Samsung telah memastikan smartphone dengan sistem operasi Tizen siap rilis pada tahun 2013 ini. Apakah ini berarti mereka perlahan-lahan akan meninggalkan Android?

"Kami berencana merilis perangkat Tizen yang kompetitif dan baru pada tahun ini, dan akan memperbanyak modelnya tergantung dengan kondisi pasar," demikian pernyataan Samsung ke media Bloomberg.

Tidak hanya Samsung yang mendukung pengembangan Tizen. Terdapat perusahaan besar lain seperti Intel, DoCoMo, dan Vodafone yang bernaung di lembaga Tizen Association. Lembaga ini dibentuk tahun lalu.

Samsung tampaknya memang ingin mengurangi ketergantungan pada Android. Terlebih setelah Google selaku pemilik Android mengakuisisi Motorola, vendor ponsel yang mungkin lebih mereka anak emaskan nantinya.

"Tizen lahir karena Samsung berharap memperkecil ketergantungannya pada Google terkait kecemasan posisinya di pasar smartphone melemah karena adanya Google - Motorola," kata Byun Han Joon, analis KB Investment & Securities.

"Sedangkan Intel memang selalu menginginkan agar posisinya semakin membaik di pasar mobile CPU," tambahnya.

Lalu apakah Samsung akan meninggalkan Android? Sepertinya tidak dalam waktu dekat mengingat mereka adalah produsen Android terbesar dengan handset populer seperti Galaxy S III. Tizen untuk sementara menjadi alternatif dan langkah antisipasi Samsung jika terjadi sesuatu pada Android.

Soal Update Android, HTC Paling Cepat

HTC
Jakarta - Masalah di perangkat dengan sistem operasi (OS) Android kerap membuat pengguna menantikan update terbaru untuk memperbaikinya. Namun vendor perangkat sendiri punya jadwal berbeda-beda saat merilis update tersebut.

User interface yang berbeda-beda di berbagai perangkat Android, salah satunya membuat vendor perangkat tertentu membutuhkan waktu lebih lama untuk merilis update.

Pembuat smartphone atau tablet pun harus terlebih dahulu menyerahkan update mereka ke operator untuk pengujian lebih lanjut. Proses ini sendiri bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Alhasil, beberapa di antara smartphone atau tablet Android ada yang masih bertahan menggunakan OS versi lama. Nah, sebuah survei yang dilakukan ArsTechnica, mengungkapkan urutan vendor tercepat dan terlambat dalam merilis update Android.

Di peringkat pertama rupanya diduduki HTC. Waktu rilis update vendor asal Taiwan ini rata-rata adalah 4,8 bulan, disusul kemudian Samsung di posisi kedua dengan rata-rata 6,9 bulan.

Motorola dan LG dinilai lambat akan kebutuhan update OS Android. Rata-rata waktu update Motorola adalah 8,6 bulan sedangkan LG 11,8 bulan.

Nikon Siapkan Kamera 'Pintar' Android



'Embel-embel' smart tak hanya milik ponsel. Kini, dengan pembekalan WiFi, kamera juga sudah mengusung istilah tersebut.

Smart camera memungkinkan pengguna mengupload fotonya ke situs-situs favorit atau mentransfer foto ke piranti lain tanpa bantuan kabel. Selain Samsung dan sejumlah produsen lain, sepertinya Nikon juga akan meramaikan kategori kamera tersebut.

Tak tanggung-tanggung, dilaporkan bahwa produsen kamera asal Jepang ini akan memakai sistem operasi Android di piranti besutannya. Memang, pembekalan Android di dalam piranti perekam moment bukanlah kali pertama dilakukan pihak produsen, dengan menilik bahwa Polaroid sudah melakukan langkah ini sebelumnya.

Namun, siapa yang menampik nama besar Nikon sehingga jika laporan tersebut benar maka Nikon akan menjadi perusahaan kamera major pertama yang berani mempersenjatai kameranya dengan Android.

Kabar tersebut dipicu oleh informasi dari situs Indonesian Communication Agency (e-postel) dan diyakini Nikon Rumors bahwa kamera dengan seri Coolpix S800 ini berjalan dengan Android 2.3.

Bila terbukti dirilis, maka pengguna bakal dimungkinkan mengakses Google Play atau memainkan game Angry Birds via pirantinya ini, layaknya sebuah ponsel pintar (smartphone).

Salah satu downside yang berpotensial muncul adalah mengenai kestabilan, di mana kamera bisa tiba-tiba 'ngadat' dan pengguna terpaksa melakukan reboot.

Coolpix S800 diprediksi akan hadir dengan lensa 25-250mm, built-in GPS dan WiFi dengan layar OLED 3.5 inch. Membidik subyek lantas langsung menguploadnya ke Instagram? Bisa saja.

Informasi mengenai spesifikasi lainnya masih minim namun diharapkan Nikon akan membuat pengumuman mengenai kehadiran kamera itu pada 22 Agustus ini.

Android Kuasai 68% Pasar Smartphone Dunia



Android masih menjadi raja di pasar smartphone. Penelitian terbaru menyebutkan, market share pengapalan smartphone Android secara global mencapai 68%, jauh di atas para pesaingnya.

Setidaknya itulah hasil penelitian dari biro riset Canalys. Sekitar 100 juta unit dari 158 juta unit ponsel yang dikapalkan pada kuartal kedua 2012 menjalankan OS 'robot hijau'.

Seperti dikutip dari Business Insider, posisi kedua ditempat iOS yang digunakan di iPhone. Menurut data Canalys, pangsa pasar iOS adalah 16,4%.

Berada di posisi ketiga adalah BlackBerry dengan pangsa pasar 5,4%. Berturut-turut selanjutnya adalah Symbian 4,1%, Windows Phone 3,2%, dan Bada 3,3%.

Salah satu faktor terbesar yang membuat Android berkuasa adalah dominannya OS ini di China yang saat ini adalah pasar smartphone terbesar di dunia. Pada kuartal lalu, 81% ponsel yang dikapalkan di China memakai Android. Sebagian adalah produk lokal seperti Huawei dan ZTE.

"Kebangkitan brand papan atas China dikarenakan beberapa faktor. Reaksi cepat mereka pada permintaan pasar dan pemahaman yang dalam terhadap kebiasaan konsumen lokal menjadi kunci kesuksesannya," kata Nicole Peng dari Canalys.

RIM Ngaku Sempat Ingin Pakai Android


Diam-diam Research In Motion (RIM) ternyata pernah jatuh hati kepada Android. Hal itu terjadi saat mereka tengah bimbang menentukan sistem operasi terbaru untuk BlackBerry.

RIM kini memang sudah secara tegas menyatakan bahwa BlackBberry 10 akan menjadi sistem operasi andalan mereka melawan iOS dan gempuran pasukan 'robot hijau. Namun di sela-sela wawancara dengan Telegraph, produsen asal Kanada itu secara tidak langsung menunjukan minatnya terhadap Android.

"Kami akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan Android. Jika Anda lihat, produsen lain juga kesulitan untuk membedakan produknya satu sama lain," kata Thorsten Heins.

RIM memang bersikeras tak ingin memakai Android karena ingin produk mereka punya nilai jual lebih di antara para pesaingnya. Produsen asal Kanada itu pun akhirnya memantabkan diri untuk mengusung BlackBerry 10, yang diklaim tak hanya bisa memenuhi kebutuhhan pebisnis, melainkan pengguna yang gemar melahap konten multimedia dan game.

Pun begitu, RIM masih mengandalakn BlackBerry Messenger (BBM) sebagai aplikasi andalannya mereka yang tidak akan ada di perangkat lain.

"BBM adalah hal yang paling menarik dari BlackBerry. Tak ada sistem lain di luar sana dimana Anda bisa membaca, menulis, dan memeriksa apakah Anda sudah membaca pesan saya. Perbedaan inilah yang menjadi keuntungan kami," jelas Heins.

BlackBerry 10 rencananya akan diluncurkan pada kuartal pertama 2013. Banyak anggapan bahwa ini adalah pertaruhan terakhir RIM untuk terus bertahan dari serangan iOS dan serbuan perangkat Android. Berhasilkah?

Droid X360, 'Kembaran' Sony PSP dengan Android Ice Cream


Sudah hal lumrah jika menemukan gadget-gadget 'unik' yang merupakan hasil tiruan di China. Kali ini, yang menjadi korban tiruan adalah konsol video game Sony PlayStation Portable (PSP).

Adapun gadget 'kembarannya' bernama Droid X360. Uniknya, perangkat ini terlihat menjalankan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Bentuk Droid X360 sekilas memang begitu mirip dengan Sony PSP, yang membedakan di antaranya label nama 'Droid X360'.

Selain itu, ia disebutkan juga dibekali dengan layar touchscreen selebar 5 inch dan memiliki resolusi 800x460. Sementara dapur pacunya mengusung prosesor berkecepatan 1.5 GHz, RAM 512 MB, kapasitas penyimpanan 8GB, dan kamera depan 2 megapixel.

Pada bagian belakang Droid X360 ini terdapat logo Android dan ada sentuhan seperti Vita.

Bertanya soal game apa saja yang bisa dijalankan gadget ini? Droid X360 bisa menjalankan 9 video game emulator termasuk arcade (MAME), Famicim (NES), Super Famicom(SNES), N64, Gameboy Color, Gameboy Advance, Sega Gamegear, Sega Genesis, dan PlayStation (PSX).

Xperia Tipo, Android Sony Paling Terjangkau


Sony bersiap memasarkan Xperia Tipo di pasar Android Indonesia. Handset Android ini termasuk murah banderolnya, namun diklaim punya beragam keunggulan.

"Xperia Tipo akan menjadi ponsel paling terjangkau harganya dibanding produk ponsel lain yang sudah dikeluarkan Sony," tukas Jovita Pranata, Channel Development & Data Manager Sony Indonesia.

Xperia Tipo coba memberi nilai lebih dibanding para pesaing. Misalnya, di sisi multimedia dimana handset ini dibekali teknologi Xloud untuk memperkeras suara musik tanpa mengorbankan kualitas audio.

Selain itu, Tipo sudah memakai Android 4.0 alias Ice Cream Sandwich. Baterainya yang berkekuatan 1.500 mAh juga diklaim awet, dapat bertahan dalam waktu siaga sekitar 24 jam.

Pengguna Tipo juga akan mendapatkan layanan penyimpanan cloud gratis 50 GB, namun hanya sampai akhir tahun 2013.

Spesifikasi lain Tipo di antaranya kamera 3,2 megapixel, prosesor 800 Mhz, layar 3,2 inch resolusi 320 x 480 pixel, storage internal 2,9 GB serta slot micro SD sampai kapasitas 32 GB.

Dengan harga Rp 1,5 jutaan, Tipo siap dilepas di pasar Tanah Air. Ia akan bersaing dengan handset Android harga terjangkau seperti LG Optimus L3, HTC Explorer atau Samsung Galaxy Y.

Diberdayakan oleh Blogger.